NawaBineka – Saat Tahun Baru Imlek datang, salah satu suara yang mungkin kamu dengar di sekitar adalah ‘Angpao Na Lai’. Tapi, tunggu dulu, apa sih sebenarnya angpao itu?
Angpao atau hongbao adalah amplop merah yang berisi uang, yang biasanya diberikan oleh orang dewasa kepada anak-anak atau kepada orang-orang yang lebih muda. Enggak hanya jadi tradisi, tapi perayaan ini juga dibarengi dengan harapan agar si penerima dilimpahi rezeki dan keberuntungan.
Tradisi ini sudah ada selama ribuan tahun, jadi enggak heran jika setiap Imlek, banyak orang yang antusias menunggu momen bagi-bagi angpao. Dalam konteks budaya Tionghoa, angpao bukan hanya sekadar uang.
Ada makna yang lebih dalam, yaitu sebagai simbol keberuntungan dan harapan baik. Ini adalah bentuk cinta dan dukungan dari orang tua dan kerabat. Momen Imlek bukan hanya jadi ajang untuk menerima angpao, tetapi juga kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga dan merayakan kesatuan.
Sejarah dan Makna di Balik Angpao
Sejarah angpao ini punya akar yang dalam dalam tradisi budaya Tionghoa. Konon, pada zaman dahulu ada sepasang suami istri yang memiliki seorang anak yang sangat sakit. Untuk menyembuhkan anak mereka, mereka harus mengikuti ritual tertentu.
Di saat itu, mereka memberikan koin kepada si anak agar roh jahat menjauh. Dari situlah muncul tradisi memberikan uang dalam amplop merah, simbol dari pelindung yang baik. Sekarang, bagi-bagi angpao sudah jadi momen spesial yang dinantikan setiap tahun.
Selain itu, dalam tradisi ini, ada harapan untuk memulai tahun baru dengan semangat positif. Angpao jadi sarana untuk mendukung satu sama lain dalam mendapatkan rezeki di tahun mendatang.
Kapan dan Siapa yang Memberikan Angpao?
Tradisi bagi-bagi angpao biasanya dilakukan saat malam menjelang Imlek atau pagi saat sembahyang. Siapa saja yang bisa memberi angpao? Nah, biasanya, orang tua, kakek-nenek, atau kerabat yang lebih tua akan memberikan angpao kepada anak-anak dan generasi muda.
Namun, enggak ada salahnya juga kalau kamu mau memberikan angpao kepada orang yang lebih tua, sebagai bentuk penghormatan dan kasih sayang. Jadi, bagi yang punya angpao sisa dari tahun sebelumnya, jangan ragu untuk memberikan sedikit kepada yang lebih muda.
Ini bukan hanya tentang uang, tapi tentang rasa saling berbagi dan menciptakan hubungan yang baik antar generasi.
Tradisi Berbagi dan Harapan Baik
Salah satu alasan mengapa tradisi bagi angpao sangat penting adalah karena ini merupakan momen untuk berkumpul dengan keluarga. Saat menerima angpao, biasanya ada harapan yang ditambahkan bersamanya.
Angpao bukan hanya untuk memberi uang, tetapi juga mengandung harapan untuk kesehatan, keberuntungan, dan kebahagiaan di tahun yang baru.
Angpao dalam Konteks Modern
Di era modern, angpao tidak terbatas pada uang tunai saja. Banyak orang yang kini mengisi angpao dengan berbagai hadiah yang berarti, seperti voucher belanja, tiket acara, atau pun benda-benda yang bernilai sentimental. Ini memberi warna baru pada tradisi yang sudah ada ribuan tahun tersebut.
Selain itu, generasi muda juga mulai berinovasi dengan menggunting kreatifitasnya dalam kemasan angpao. Desain yang unik dan menarik menjadi daya tarik tersendiri, dan pelaksanaan bagi-bagi angpao menjadi lebih berkesan dan tidak monoton. Makna berbagi tetap terjaga, meski dengan cara yang lebih kreatif.
Angpao Lebih dari Sekadar Uang
Membedah tradisi bagi-bagi angpao saat Imlek seakan membuka tabir dari makna yang lebih dalam. Ini bukan hanya soal uang atau amplop merah, melainkan soal harapan, kebersamaan, dan saling menghargai antar generasi.
Dengan seiringnya waktu, angpao tetap relevan dan beradaptasi sesuai perkembangan zaman, tetap menjaga esensi kebersamaan dan saling berbagi. Jadi, siapakah yang akan kamu berikan angpao tahun ini? Atau justru kamu yang sedang menunggu angpao?
Apapun itu, selamat merayakan Imlek, semoga setiap angpao yang dibagikan membawa berkah dan keceriaan untuk semua!