NawaBineka – Perkembangan emosional anak adalah salah satu aspek terpenting dalam memastikan kesejahteraan mereka di masa depan. Namun, praktik umum yang dilakukan oleh banyak orang tua—memarahi anak—ternyata bisa membawa dampak buruk yang signifikan pada perkembangan emosional mereka.
Berikut adalah sepuluh alasan mengapa memarahi anak bisa merusak perkembangan emosional, serta cara efektif untuk mengatasinya.
Menurunnya Rasa Percaya Diri
Anak-anak yang sering dimarahi dapat mengalami penurunan rasa percaya diri. Ketika mereka merasa terus-menerus dihakimi atau dikritik, mereka mulai meragukan kemampuan mereka sendiri dan merasa tidak berharga. Kondisi ini dapat memengaruhi kinerja mereka di sekolah dan dalam interaksi sosial.
Baca Juga: Bahaya Paparan Konten Tidak Sesuai Ketika Anak Kecanduan Ponsel

Peningkatan Kecemasan
Memarahi anak secara berulang kali dapat meningkatkan tingkat kecemasan mereka. Anak-anak yang hidup dalam ketakutan akan dimarahi mungkin merasa cemas sepanjang waktu, takut membuat kesalahan, dan akhirnya menjadi kurang berani untuk mencoba hal-hal baru.
Risiko Depresi
Kecemasan yang berlebihan bisa berkembang menjadi depresi, terutama jika anak merasa bahwa tidak ada jalan keluar dari situasi tersebut. Anak yang sering dimarahi cenderung merasa tidak bahagia, kehilangan minat pada kegiatan yang biasanya mereka nikmati, dan merasa putus asa.
Ketidakmampuan Mengelola Emosi
Anak-anak yang sering dimarahi mungkin kesulitan dalam mengelola emosi mereka. Tanpa bimbingan yang tepat, mereka mungkin menjadi mudah marah, frustrasi, atau bahkan meledak-ledak saat menghadapi situasi yang sulit.
Baca Juga: 8 Rahasia Perawatan Kulit Sehat Bersinar

Perilaku Menarik Diri
Perilaku menarik diri juga menjadi salah satu dampak dari sering dimarahi. Anak-anak mungkin mulai menarik diri dari interaksi sosial, merasa lebih nyaman menyendiri, dan sulit untuk membangun hubungan sosial yang sehat.
Penurunan Motivasi
Sering dimarahi juga dapat menurunkan motivasi anak. Alih-alih merasa terdorong untuk mencapai sesuatu, mereka mungkin merasa putus asa dan enggan mencoba hal-hal baru karena takut gagal dan dimarahi lagi.
Pengaruh Negatif pada Hubungan Sosial
Memarahi anak dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak mungkin merasa sulit untuk membentuk hubungan yang sehat dan positif, karena mereka terbiasa dengan pola komunikasi yang negatif.
Baca Juga: Terungkap! Ini Langkah Rahasia Eksfoliasi Wajah yang Bikin Kulit Glowing Alami
Gangguan Tidur
Stres akibat sering dimarahi dapat menyebabkan gangguan tidur pada anak. Ketegangan emosional yang mereka rasakan dapat membuat mereka sulit tidur atau menyebabkan tidur yang tidak nyenyak, yang akhirnya berdampak pada kesehatan dan performa mereka sehari-hari.
Penurunan Kesehatan Fisik
Stres emosional yang berkepanjangan juga bisa memengaruhi kesehatan fisik anak. Anak-anak mungkin mulai mengalami berbagai masalah kesehatan seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, atau penurunan sistem kekebalan tubuh.
Perilaku Agresif
Anak-anak yang sering dimarahi dapat mulai meniru perilaku marah yang mereka lihat dari orang tua. Ini bisa membuat mereka lebih cenderung menjadi agresif dalam interaksi sosial mereka, baik di rumah maupun di luar.
Baca Juga: Pilihan Menu Sarapan Sehat untuk Keluarga Tersayang

Meskipun memarahi anak tampak seperti respons spontan terhadap perilaku yang tidak diinginkan, ada pendekatan yang lebih positif dan efektif untuk mendidik anak tanpa merusak perkembangan emosional mereka.
Menggunakan Pendekatan yang Lebih Positif: Alih-alih memarahi, orang tua bisa memberikan pujian dan penghargaan atas perilaku baik anak. Ini akan mendorong mereka untuk terus berperilaku baik dan merasa dihargai.
Menciptakan Lingkungan yang Aman dan Penuh Kasih Sayang: Anak-anak berkembang lebih baik dalam lingkungan yang tenang dan penuh kasih sayang. Dengan menciptakan suasana rumah yang aman, anak-anak merasa lebih dicintai dan cenderung mengalami stres yang lebih rendah.
Mengajarkan Teknik Mengelola Emosi: Orang tua juga perlu mengajarkan anak-anak cara mengelola emosi mereka secara sehat, seperti melalui teknik pernapasan, meditasi, atau mengungkapkan perasaan mereka secara verbal.
Memberikan Dukungan Emosional yang Konsisten: Penting bagi orang tua untuk mendengarkan perasaan anak-anak mereka dan memberikan dukungan emosional yang konsisten. Ini menunjukkan bahwa orang tua peduli dan siap membantu anak menghadapi tantangan emosional.
Mencari Bantuan Profesional Jika Diperlukan: Jika anak menunjukkan tanda-tanda gangguan emosional yang serius, orang tua sebaiknya mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Terapi dan konseling dapat membantu anak mengatasi masalah emosional yang mereka hadapi.
Baca Juga: Tren Fashion Athleisure: Kombinasi Olahraga dan Gaya Hidup 2024
Memarahi anak secara berlebihan dapat membawa dampak negatif yang signifikan pada perkembangan emosional mereka. Namun, dengan pendekatan yang lebih positif dan penuh kasih sayang, orang tua dapat membantu anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional dan siap menghadapi dunia dengan percaya diri.