NawaBineka – Katy Perry telah menjadi salah satu nama yang paling dikenal di dunia hiburan, dan baru-baru ini terdengar lagi berkat partisipasinya dalam wisata luar angkasa, misi NS-31 yang diadakan oleh perusahaan Blue Origin.
Misi ini tidak hanya mengundang perhatian karena kehadiran seorang selebritas, tetapi juga karena melibatkan kru seluruhnya perempuan. Misi ini berlangsung selama hampir sebelas menit, melibatkan perjalanan melewati Garis Karman, batas simbolis luar angkasa.
Kritik terhadap Wisata Luar Angkasa
Perjalanan ke luar angkasa sebenarnya telah menuai kritik yang cukup tajam dari para aktivis dan masyarakat.
Beberapa orang berpendapat bahwa sumber daya yang diinvestasikan dalam wisata luar angkasa seharusnya lebih baik digunakan untuk mengatasi permasalahan mendesak seperti perubahan iklim, krisis pangan, dan ketidakadilan sosial yang berlangsung di Bumi.
Publik merasa bahwa fokus pada pengalaman mewah di luar angkasa adalah sebuah bentuk pengabaian terhadap isu-isu fundamental yang mempengaruhi kehidupan di planet kita.
Biaya yang Diperlukan untuk Wisata Luar Angkasa
Biaya untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa bersama Blue Origin cukup fantastis. Meskipun perusahaan tidak secara terbuka menyebutkan total biaya perjalanan tersebut, informasi yang beredar menunjukkan bahwa calon penumpang perlu membayar deposit sebesar 150 ribu dolar AS, atau sekitar 2,5 miliar rupiah.
Angka ini membuat wisata luar angkasa menjadi salah satu barang super premium, yang hanya dapat dijangkau oleh segelintir orang kaya.
Katy Perry dan Pengalamannya di Luar Angkasa
Saat misi berlangsung, Katy Perry dan lima perempuan lainnya mengalami pengalaman yang mungkin tidak terlupakan. Momen ketika mereka mendarat kembali di Bumi turut menjadi sorotan media, di mana Perry terlihat mencium tanah dengan penuh rasa syukur.
Dia menyebut pengalaman luar angkasanya sebagai yang kedua terbaik dalam hidupnya. Momen ini menciptakan narasi baru akan peran perempuan dalam eksplorasi luar angkasa dan menunjukkan bahwa ruang angkasa tidak hanya untuk kaum pria.
Persepsi Masyarakat tentang Eksplorasi Ruang Angkasa
Eksplorasi luar angkasa kerap kali diidentikkan dengan kemajuan dan inovasi. Namun, perjalanan wisata yang lebih bersifat komersial ini menciptakan dilema antara realitas sosial di Bumi dan nostalgian eksklusivitas luar angkasa.
Bagi banyak orang, wisata luar angkasa dianggap sebagai simbol ketidakadilan, di mana hanya orang-orang dari kalangan atas yang bisa menikmati pengalaman luar angkasa sementara banyak masalah di Bumi belum terpecahkan.
Masa Depan Wisata Luar Angkasa
Meskipun kritik yang melanda, tren wisata luar angkasa terus berkembang. Perusahaan seperti Blue Origin dan SpaceX berkomitmen untuk menghadirkan lebih banyak misi wisata luar angkasa di masa depan.
Mereka percaya bahwa dengan dalam jangka panjang, eksplorasi luar angkasa dapat membawa kemajuan teknologi yang juga akan berdampak positif bagi kehidupan di Bumi. Namun, tantangan mendasar tetap ada, yaitu bagaimana menyelaraskan kendaraan-kendaraan luar angkasa ini dengan isu-isu sosial yang menuntut perhatian lebih.