NawBineka – Liverpool harus mengubur impian mereka melangkah lebih jauh di ajang Piala FA 2024-2025 setelah takluk 0-1 dari tim Divisi Championship, Plymouth Argyle. Kekalahan di putaran keempat ini terjadi di Stadion Home Park, Minggu (9/2) malam WIB, setelah gol tunggal Ryan Hardie dari titik penalti memastikan kemenangan bagi tuan rumah.
Liverpool Gagal Jaga Asa Quadruple
Hasil ini mengakhiri harapan Liverpool untuk meraih empat trofi dalam satu musim. Meskipun begitu, The Reds masih memiliki peluang merebut tiga gelar tersisa, yakni Liga Inggris, Piala Liga Inggris, dan Liga Champions.
Dari segi statistik, Liverpool tampil dominan dengan 76 persen penguasaan bola. Namun, Plymouth mampu memberikan perlawanan ketat dengan jumlah peluang yang relatif seimbang.
Babak Pertama: Dominasi Liverpool, Plymouth Bertahan Solid
Liverpool menurunkan kombinasi pemain utama dan muda dalam laga ini. Luis Diaz, Diogo Jota, serta pemain muda seperti James McConnell dan Jarell Quansah dipercaya tampil sejak awal.
Tim tamu langsung mengendalikan permainan sejak menit pertama, tetapi sulit menembus pertahanan rapat Plymouth. Peluang pertama Liverpool baru hadir di menit ke-36 melalui sepakan McConnell yang masih mampu diamankan kiper Plymouth, Conor Hazard.
Sementara itu, Plymouth sesekali melancarkan serangan balik, namun belum cukup membahayakan gawang Liverpool yang dijaga Caoimhin Kelleher.
Babak Kedua: Penalti Hardie Jadi Pembeda
Plymouth memulai babak kedua dengan agresif. Ancaman pertama datang dari Callum Wright, namun Kelleher masih sigap menghalau bola.
Petaka bagi Liverpool datang di menit ke-53 ketika wasit menunjuk titik putih setelah bola mengenai tangan Harvey Elliot di dalam kotak penalti. Ryan Hardie yang maju sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya dengan sempurna, membawa Plymouth unggul 1-0.
Liverpool Berusaha Bangkit, Namun Gagal
Tertinggal satu gol, Liverpool berusaha keras mengejar ketertinggalan. Peluang emas didapat Federico Chiesa, tetapi tembakannya hanya melebar tipis dari gawang Plymouth.
Di menit-menit akhir, Liverpool semakin meningkatkan intensitas serangan. Bahkan, kiper Kelleher ikut maju ke kotak penalti lawan dalam situasi sepak pojok. Sundulannya nyaris berbuah gol, namun Conor Hazard kembali tampil gemilang dengan penyelamatan krusial.
Hingga peluit panjang berbunyi, skor 1-0 tetap bertahan dan Plymouth Argyle memastikan tempat mereka di babak berikutnya, sementara Liverpool harus menerima kenyataan tersingkir lebih awal dari Piala FA musim ini.
Gagalnya Rotasi Arne Slot
keputusan manajer Liverpool, Arne Slot, untuk melakukan rotasi besar-besaran menjadi sorotan. Banyak pemain pelapis dan muda diturunkan, yang berdampak pada performa tim secara keseluruhan. Meskipun Liverpool mendominasi penguasaan bola hingga 76%, mereka kesulitan menemukan ritme permainan yang baik.
Kurangnya kekompakan dan pengalaman di lapangan membuat Liverpool tampak kurang padu. Meskipun beberapa pemain inti tetap diturunkan, keputusan rotasi ini terbukti menjadi bumerang. Liverpool tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada dan terlihat kesulitan menghadapi perlawanan Plymouth.
Rotasi ini, meskipun bertujuan untuk menjaga kebugaran pemain inti, justru berujung pada hasil yang mengecewakan. Liverpool gagal mencetak gol, meski mereka menciptakan beberapa peluang emas di sepanjang pertandingan.