NawaBineka – Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan pentingnya efisiensi anggaran di kementerian dan lembaga negara. Salah satu langkah yang disorotnya adalah pengurangan perjalanan dinas luar negeri, kecuali untuk keperluan mendesak yang benar-benar dibutuhkan oleh negara.
“Enggak usah ke luar negeri, lima tahun enggak usah ke luar negeri kalau perlu,” ujar Prabowo dalam Pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025), seperti disiarkan dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Prabowo menegaskan bahwa perjalanan dinas ke luar negeri seharusnya dilakukan hanya jika memiliki kepentingan negara, seperti tugas belajar atau menghadiri pertemuan internasional atas nama Indonesia. Ia meminta agar pejabat tidak memanfaatkan perjalanan dinas untuk sekadar jalan-jalan.
“Tugas ke luar negeri, tugas belajar boleh, tugas atas nama negara boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan, pakai uang sendiri,” katanya dengan tegas.
Jawab Kritik Soal Kunjungan Luar Negeri
Prabowo juga menanggapi kritik yang menyebut dirinya sering bepergian ke luar negeri meski sudah menginstruksikan penghematan anggaran perjalanan dinas. Ia menjelaskan bahwa kunjungan luar negerinya bukan perjalanan pribadi, melainkan sebagai bagian dari tugas negara.
“Loh, presiden Prabowo sering ke luar negeri? Saya diundang sebagai kepala negara dalam konferensi-konferensi penting oleh negara-negara yang penting, dan saya mewakili bangsa untuk mengamankan kepentingan bangsa,” jelasnya.
Prioritaskan Anggaran untuk Pendidikan
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengungkapkan bahwa efisiensi anggaran ini bertujuan agar dana negara dapat dialokasikan untuk kepentingan masyarakat, salah satunya dalam bidang pendidikan. Ia menyoroti kondisi sekolah-sekolah di Indonesia yang masih banyak dalam kondisi rusak dan membutuhkan perbaikan segera.
“Saya lihat sekolah-sekolah. Kita punya 330.000 sekolah. Anggaran untuk perbaikan sekolahnya cukup untuk memperbaiki mungkin 20.000 sekolah. Berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah?” ujar Prabowo.
Karena itu, ia menegaskan kembali pentingnya pengurangan perjalanan dinas luar negeri, demi mengoptimalkan anggaran untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Karena itu, perjalanan dinas ke luar negeri dikurangi. Kau boleh melawan Prabowo, tapi nanti kau lawan emak-emak itu semua. Bandel, ndablek,” kata Prabowo, menegaskan bahwa efisiensi anggaran ini juga merupakan harapan banyak rakyat Indonesia.
Dengan kebijakan ini, Prabowo ingin memastikan bahwa anggaran negara digunakan untuk kepentingan yang lebih mendesak dan memberikan manfaat langsung bagi rakyat, terutama dalam sektor pendidikan dan kesejahteraan sosial.