NawaBineka– Operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terus membuahkan hasil. Pada hari ketiga pencarian, tim gabungan menemukan satu jenazah yang diidentifikasi sebagai Diyatno, warga Desa Gumelem, Kecamatan Petungkriyono.
Korban ditemukan terkubur di dalam tanah sedalam dua meter, berjarak sekitar 200 meter dari rumah Sekretaris Desa Kasimpar. Lokasi tersebut sebelumnya menjadi tempat perlindungan sejumlah warga dari hujan deras disertai petir yang memicu bencana longsor.
Darmanto, keponakan korban, mengungkapkan bahwa pamannya berhasil dikenali meski sudah terkubur selama tiga hari. Identifikasi dilakukan melalui ciri khas fisik pada kaki kanan korban yang mengalami cacat. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah Diyatno dibawa ke Puskesmas Petungkriyono untuk proses lebih lanjut.
“Pamannya baru pulang dari kondangan saat hujan deras turun. Ia berteduh bersama warga lain di rumah Sekretaris Desa Kasimpar sebelum longsor terjadi,” kata Darmanto.
Data Korban Longsor Pekalongan
Dengan ditemukannya jenazah Diyatno, total korban meninggal dunia akibat bencana longsor di Kabupaten Pekalongan kini mencapai 22 orang. Selain itu, bencana tersebut juga mengakibatkan 13 orang luka-luka, sementara 4 lainnya masih dinyatakan hilang.
Operasi pencarian yang melibatkan tim gabungan dari berbagai instansi terus dilakukan untuk menemukan korban yang masih hilang. Cuaca ekstrem di wilayah tersebut menjadi tantangan besar dalam proses evakuasi dan pencarian.
Bencana longsor ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Pihak berwenang mengimbau warga untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika curah hujan tinggi terjadi dalam waktu lama.
Upaya pencarian dan evakuasi korban akan terus dilakukan oleh tim gabungan hingga semua korban ditemukan. Sementara itu, bantuan logistik dan medis juga terus disalurkan untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak bencana di wilayah Petungkriyono.
