Saturday, February 8, 2025
spot_img
HomeSportKontroversi Olimpiade Paris 2024: Angela Carini Nangis Usai Dikalahkan Petinju Diduga Transgender

Kontroversi Olimpiade Paris 2024: Angela Carini Nangis Usai Dikalahkan Petinju Diduga Transgender

NawaBineka – Petinju wanita Italia, Angela Carini memutuskan untuk mundur saat menjalani pertarungan di babak 16 besar Olimpiade Paris 2024. Pertarungan di cabang olahraga tinju putri kelas 66kg ini berlangsung pada Kamis (1/8/2024) di Arena Paris Nord, Paris, Prancis, dan menjadi salah satu momen paling kontroversial di ajang Olimpiade Paris 2024.

Pukulan Mematikan dari Imane Khelif

Baca Juga: Cara Efektif Kelola Penggunaan Handphone pada Anak

Pada pertandingan tersebut, Carini menghadapi petinju Aljazair yang diduga transgender, Imane Khelif. Pertarungan harus berakhir dengan singkat hanya dalam waktu 46 detik.

Baca Juga: Terungkap: Bom di Penginapan Teheran Penyebab Kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyah

Carini, yang merupakan petinju kidal, memutuskan untuk mundur di ronde pertama setelah tidak kuat menahan pukulan-pukulan Khelif. Padahal, Carini sempat menunjukkan penampilan solid meski mendapatkan empat pukulan saat ronde pertama masih berjalan 10 detik.

Namun, pukulan Khelif terus mendarat, memaksa Carini untuk menepi menuju pelatihnya untuk memperbaiki pelindung kepalanya. Hasrat untuk melanjutkan pertandingan masih ada, tetapi satu pukulan tepat di hidung Carini membuatnya harus mundur.

Tangisan Carini pecah di ring, menahan rasa sakit akibat pukulan tersebut. Carini, yang emosional setelah pertandingan, menyatakan kepada wartawan bahwa ia harus menyelamatkan hidupnya saat itu.

“Itu bisa jadi pertandingan seumur hidup, tapi saya juga harus menyelamatkan hidup saya saat itu,” kata Carini dengan mata berkaca-kaca setelah pertandingan.

Dampak Jangka Panjang Usai Kontroversi

Kejadian di babak 16 besar tinju putri Olimpiade Paris 2024 tidak hanya mengungkap drama di atas ring tetapi juga memicu perdebatan tentang keselamatan dan kelayakan gender dalam olahraga.

Angela Carini, dengan keberaniannya, telah menyoroti isu-isu yang mendalam dan kompleks dalam dunia olahraga internasional. Meskipun pertandingan berakhir singkat, dampaknya terhadap diskusi global tentang keadilan dan keselamatan dalam olahraga akan dirasakan dalam waktu yang lama.

Baca Juga: 7 Tips Memulai Karir di Era Digital untuk Gen Z

Sementara Imane Khelif, terus berjuang menghadapi tuduhan dan tekanan yang tidak adil. Sebagai atlet berprestasi, Khelif berharap untuk melanjutkan karirnya tanpa dihantui oleh kontroversi yang tidak berdasar.

Keberanian dan ketangguhan kedua petinju ini akan terus dikenang dalam sejarah Olimpiade, mengingatkan kita akan pentingnya integritas dan keadilan dalam dunia olahraga.

Petinju wanita Italia, Angela Carini Vs Imane Khelif dari Aljazair di Babak 16 besar cabang olahraga tinju putri kelas 66kg Olimpiade Paris 2024 (Foto: X/Rosarinn)
Petinju wanita Italia, Angela Carini Vs Imane Khelif dari Aljazair di Babak 16 besar cabang olahraga tinju putri kelas 66kg Olimpiade Paris 2024 (Foto: X/Rosarinn)

Penjelasan Komite Olimpiade Internasional (IOC)

IOC menegaskan, tuduhan soal transgender tersebut merupakan informasi yang salah dan menyesatkan. Mereka menjelaskan, semua atlet yang berpartisipasi dalam turnamen tinju Olimpiade Paris 2024 mematuhi peraturan kelayakan dan pendaftaran kompetisi yang ketat, serta semua peraturan medis yang berlaku.

IOC juga menyatakan bahwa kedua atlet, termasuk Khelif, telah berkompetisi dalam kategori wanita selama bertahun-tahun dalam berbagai turnamen internasional.

“Kami telah melihat dalam laporan informasi yang menyesatkan tentang dua atlet putri yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024. Kedua atlet tersebut telah berkompetisi dalam kompetisi tinju internasional selama bertahun-tahun dalam kategori wanita, termasuk Olimpiade Tokyo 2020, Kejuaraan Dunia Asosiasi Tinju Internasional (IBA), dan turnamen yang disetujui IBA,” tulis pernyataan resmi IOC.

Reaksi dan Kontroversi

Keputusan mundur Carini menimbulkan kontroversi. Komite Olimpiade Internasional (IOC) mendapat kecaman dari pegiat hak-hak perempuan setelah pertandingan dihentikan karena kekhawatiran akan keselamatan.

Baca Juga: Bocoran iPhone 16 Pro: Warna Baru yang Lebih Elegan dan Fitur Canggih

Insiden ini menjadi viral di media sosial, dengan tokoh-tokoh seperti JK Rowling dan Elon Musk mengecam panitia Olimpiade Paris. Mereka menuduh Khelif berjenis kelamin laki-laki atau merupakan biologis laki-laki, meskipun tuduhan tersebut dianggap tidak berdasar oleh Komite Olimpiade Aljazair.

Rowling mengkritik keras penyelenggara yang dianggap membiarkan seorang pria bertarung melawan wanita, sementara Musk mendukung pernyataan bahwa laki-laki tidak cocok untuk olahraga perempuan.

Petinju wanita Italia, Angela Carini Vs Imane Khelif dari Aljazair di Babak 16 besar cabang olahraga tinju putri kelas 66kg Olimpiade Paris 2024 (foto: X/J.K. Rowling)
Petinju wanita Italia, Angela Carini Vs Imane Khelif dari Aljazair di Babak 16 besar cabang olahraga tinju putri kelas 66kg Olimpiade Paris 2024 (foto: X/J.K. Rowling)

“Apa yang diperlukan untuk mengakhiri kegilaan ini? Apakah seorang petinju wanita harus terlebih dulu mengalami cedera yang mengubah hidupnya? Atau seorang petinju wanita harus ada yang terbunuh?” tulis Rowling di Twitter/X.

“Jelaskan mengapa Anda tidak keberatan seorang pria memukuli seorang wanita di depan umum untuk hiburan Anda. Ini bukan olahraga. Penyelenggara membiarkan ini terjadi. Ini seperti seorang pria yang bersuka ria atas kekuasaan mereka terhadap wanita,” lanjut JK Rowling.

“Seorang petinju wanita muda baru saja kehilangan semua yang telah dia lakukan dan latih karena penyelenggara mengizinkan seorang pria untuk naik ring bersamanya. Anda memalukan. Olimpiade Paris akan selamanya ternoda oleh ketidakadilan brutal yang dilakukan terhadap Carini,” tegas JK Rowling.

Siapa Imane Khelif?

Petinju wanita Imane Khelif dari Aljazair di Babak 16 besar cabang olahraga tinju putri kelas 66kg Olimpiade Paris 2024 (Foto: X /@bpthaber)
Petinju wanita Imane Khelif dari Aljazair di Babak 16 besar cabang olahraga tinju putri kelas 66kg Olimpiade Paris 2024 (Foto: X /@bpthaber)

Imane Khelif, kelahiran 2 Mei 1999 di Tiaret, Aljazair, adalah petinju wanita yang telah menorehkan banyak prestasi di dunia tinju internasional. Dengan tinggi badan 178 cm, Khelif dikenal memiliki postur yang kuat dan kemampuan teknis yang mumpuni.

Meskipun sempat didiskualifikasi dari Women’s World Championship di India karena gagal dalam tes kelayakan gender, Khelif tetap menjadi salah satu petinju wanita yang ditakuti di atas ring.

Baca Juga: Mobil Tercepat di Dunia: Rekor Kecepatan yang Membuat Takjub!

Dalam pertandingan melawan Carini, Khelif menunjukkan kekuatan dan ketangguhannya. Namun, kemenangan cepat ini memicu kontroversi dan tuduhan yang tidak berdasar tentang identitas gendernya.

Komite Olimpiade Aljazair dengan tegas mengecam tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai propaganda media asing dan upaya pencemaran nama baik.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments