NawaBineka– Sejumlah pemilik kendaraan mengeluhkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell dan BP-AKR. Banyak pengendara yang terpaksa mencari alternatif tempat pengisian karena stok BBM yang kosong.
Menanggapi hal tersebut, Shell Indonesia mengakui adanya kendala dalam pengadaan dan distribusi BBM di SPBU mereka. Namun, perusahaan asal Belanda ini memastikan akan segera mengatasi masalah tersebut dan menjamin ketersediaan BBM bagi konsumen.
“Shell Indonesia terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan ketersediaan produk BBM di SPBU Shell secepatnya,” demikian pernyataan resmi Shell Indonesia, dikutip Sabtu (1/2/2025).
Di tengah kendala pasokan, Shell Indonesia menegaskan bahwa operasional SPBU mereka tetap berjalan untuk melayani pelanggan dengan produk dan layanan lain yang tersedia.
Sementara itu, bersamaan dengan kenaikan harga BBM nonsubsidi Pertamina, Shell juga menyesuaikan harga produk mereka mulai 1 Februari 2025. Harga BBM Shell V-Power RON 95 kini dibanderol Rp 13.940 per liter, naik Rp 410 dari sebelumnya Rp 13.530.
Shell V-Power Nitro+ RON 98 mengalami kenaikan Rp 370 menjadi Rp 14.110 per liter. BBM jenis Shell V-Power Diesel juga naik sebesar Rp 1.000 menjadi Rp 15.030 per liter. Sedangkan Shell Super RON 92 kini dijual seharga Rp 13.350 dari sebelumnya Rp 12.810 per liter.
Pemerintah Turun Tangan
Menanggapi kelangkaan BBM di SPBU swasta, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyatakan bahwa pihaknya masih menelusuri penyebab utama permasalahan ini dan akan berkoordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) sebagai penyalur.
“Saya akan cek dulu bagaimana kendalanya dan akan berkoordinasi dengan kepala BPH Migas,” ujar Yuliot di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Namun, ia menekankan bahwa pemerintah telah memberikan izin impor BBM kepada SPBU swasta seperti Shell dan BP-AKR. Oleh karena itu, seharusnya tidak ada kendala dalam ketersediaan stok.
“Mereka telah mendapatkan persetujuan impor BBM dari Kementerian ESDM, sehingga tidak seharusnya terjadi kekosongan stok,” tambahnya.
Sebelumnya, kelangkaan BBM di SPBU swasta sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial. Beberapa pengendara mengeluhkan bahwa SPBU Shell dan BP-AKR di Jakarta tidak memiliki pasokan BBM jenis tertentu.
Pantauan di salah satu SPBU BP-AKR kawasan Jakarta Selatan, Jumat (31/1) pagi, menunjukkan bahwa mereka beroperasi secara terbatas. Papan harga BBM BP 92 dan BP Ultimate dimatikan karena stok habis.
“Semuanya kosong, tinggal diesel saja. Makanya papan harga kami matikan,” kata seorang petugas SPBU BP-AKR.
Hingga saat ini, pemerintah dan perusahaan terkait masih mencari solusi agar kelangkaan BBM tidak berlarut-larut dan tidak mengganggu mobilitas masyarakat. Kementerian ESDM berharap koordinasi dengan BPH Migas dapat segera menyelesaikan permasalahan distribusi BBM di SPBU swasta.