Saturday, February 8, 2025
spot_img
HomeNewsKasus Mutilasi Ciamis, Lagi-Lagi Depresi Utang Bawa Petaka

Kasus Mutilasi Ciamis, Lagi-Lagi Depresi Utang Bawa Petaka

NawaBineka – Kasus mutilasi seorang istri yang dilakukan suaminya sendiri di Ciamis, Jawa Barat, menghebohkan publik. Lagi-lagi depresi terlilit utang membawa petaka!

Kapolres Ciamis AKBP Akmal menjelaskan, kronologi kejasian ketika seorang suami bernama Tarsum (41) membunuh istrinya Yanti (40) secara sadis dengan memutilasi potongan tubuh di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (3/5/2024).

Baca Juga: Budaya Senioritas di Balik Tewasnya Taruna STIP

Baca Juga: AstraZeneca Akui Vaksinnya Sebabkan Pembekuan Darah hingga Kerusakan Otak

Peristiwa ini terjadi pada pagi hari, sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, korban Yanti ingin pergi ke masjid untuk mengikuti pengajian Jumat pagi.

Tarsum membunuh Yanti dan memotong tubuhnya menjadi beberapa bagian. Sayangnya, polisi belum dapat memastikan jumlah potongan tubuh Yanti.

“Secara teknis belum bisa kami jelaskan termutilasi menjadi beberapa bagian. Masih dalam penyidikan,” kata Akmal.

Usai mendapatkan laporan adanya suami mutilasi istri, pihaknya langsung menuju lokasi untuk mengamankan pelaku dan barang bukti berupa pisau yang diduga digunakan untuk memutilasi korban.

Sementara, jenazah korban yang sudah terpotong-potong dibawa ke RSUD Ciamis untuk dilakukan autopsi.

Tarsum Tawarkan Daging Yanti ke Warga

Ketua RT 08 Desa Sindangjaya, Yoyo Taryo, mengaku melihat langsung bagaimana Tarsum membunuh Yanti.

Saat itu, Yoyo sedang bersiap berangkat kerja, lalu mendapatkan laporan warga mengenai kejadian tersebut. Warga juga melapor bahwa Tarsum sempat memukul Yanti sebelum membunuhnya.

Baca Juga: Arab Saudi Larang Haji ‘Backpacker’, Ini Aturan Terbarunya!

Video Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Jawa Barat. (Dok: X/@ ScariestProject)

Yoyo langsung mendatangi lokasi kejadian dan melihat pelaku sudah menenteng pisau.

“Saya mau nolongin, cuma saya takut, dia masih bawa pisau. Saya tinggal, langsung saya lari ke polisi,” jelas Yoyo.

Yoyo bercertia, dirinya dan warga sempat ditawari potongan tubuh Yanti yang sudah dimasukkan ke dalam baskom oleh Tarsum.

“Saya ditawari, ‘Beli daging Yanti, beli’,” tutur Yoyo mengikuti ucapan Tarsum.

Menurut pengakuan Yoyo, selama ini Tarsum merupakan penjual domba di desa tersebut. Pelaku juga dikenal mampu berbaur dengan masyarakat dan tampak tak ada yang janggal.

Mutilasi Ciamis Dilatarbelakangi Depresi

Warga sekitar menduga bahwa aksi sadis Tarsum yang tega membunuh sekaligus memutilasi istrinya dikarenakan pelaku depresi dengan kondisi ekonomi keluarga. 

Terlebih, ada penagih utang yang kerap datang ke rumahnya. Dikabarkan, anak Tarsum yang masih siswa SMK punya utang judi online hingga Rp150 juta. 

Baca Juga: Kalah dari Irak, Shin Tae-yong Sebut Indonesia Masih Punya Kesempatan Lolos ke Olimpiade Paris

Adapun, sejumlah warganet menjawab dengan dugaan bahwa sang ibu sering membela kesalahan anaknya setiap kali terlibat pembicaraan terkait utang tersebut.

“Katanya karena si Istri terlalu memanjakan dan membela Anaknya yang SMK yang suka main Judi Online/Slot. Sampai-sampai si anak punya hutang ke Rentenir Ratusan Juta, makanya si Pelaku Stress karena banyak yang datang menagih ke rumahnya.” tulis akun X/@you_and.

Sedangkan akun X/@ScariestProject juga membagikan cerita diduga motif pelaku Tarsum tega memutilasi Yanti. Sebelum pembunuhan sadis, ternyata keduanya sempat cekcok sejak jam 5 pagi.

Pelaku Mutilasi, Tarsum saat Ditahan di Polres Ciamis. (Foto: Istimewa)
Pelaku Mutilasi, Tarsum saat Ditahan di Polres Ciamis. (Foto: Istimewa)

“Menurut info yang aku baca.. jadi pelaku ini depresi berat gara2 anaknya main jud1 Online ampe utang 100jt lebih, ditagih terus sama rentenir. jadi udah beberapa hari ini pelaku dijagain sama keluarga karena depresi,” tulis akun X @ScariestProject.

“Dan dari malam sebelum kejadian itu, pelaku udah cekcok terus sama istrinya (korban).. pas jam 5 pagi mungkin keluarga ga ada yg mantau si pelaku, akhirnya pelaku hab1s1n istrinya abis itu di mut1L4si, dan jam 7 pagi pelaku sambil bawa2 pis4u dan bawa potongan tubuh istrinya,” lanjutnya.

“Keliling nawarin potongan tubuh korban ke warga sekitar sambil ngomong “mau beli d4ging ga? beli nih buat bayar utang” ini yg di tawarin salah satunya Ketua RT.. akhirnya Ketua RT langsung bergegas ke kantor polisi,” demikian penjelasan akun X @ScariestProject.

Selain itu, Tarsum juga diduga sempat berupaya mengakhiri hidupnya sebelum membunuh dan memutilasi sang istri.

Tarsum sempat membentur-benturkan kepalanya ke tembok dan mencekik dirinya sendiri pada Sabtu 30 April 2024. Namun, upaya tersebut berhasil digagalkan oleh tetangga sekitar.

Serangkaian Kasus Kematian Akibat Depresi

Depresi merupakan gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai proses berpikir, berperasaan dan berperilaku seseorang. Seseorang yang depresi memperlihatkan perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan, disertai perasaan sedih, kehilangan minat dan kegembiraan. 

Gangguan suasana hati ini merupakan respons mental seseorang dalam menghadapi berbagai persoalan hidup merupakan penyebab depresi. Biasanya, depresi akan muncul ketika semua masalah sudah menumpuk di otak tetapi tak tahu bagaimana cara mengatasinya. 

Baca Juga: Tersangka Baru, Motif dan Percakapan Terakhir Pelaku dengan Korban di Kasus Mayat Dalam Koper

Selain itu, pengidap depresi juga kehilangan energi, sehingga kelihatan mudah lelah dan malas beraktivitas. Ketika seseorang mengalami depresi, maka ini sangat mempengaruhi orang dengan cara yang berbeda, termasuk pikiran, tubuh, dan perilaku mereka. Depresi yang masih tahap ringan, sebagian besar orang tak merasakan gejalanya. 

Lalu, ketika semakin memuncak akan timbul gangguan suasana hati yang sulit dihindari.

Beberapa gejala depresi yang paling umum ditemukan antara lain:

  • Merasa sedih, murung, suasana hati kosong, putus asa, dan perasaan gelisah
  • Mudah kehilangan energi dan tenaga, perasaan letih, lemah, lesu, kelelahan.
  • Gangguan tidur (bisa berlebihan, bisa juga kurang dari lama tidur biasanya)
  • Kehilangan minat dan kegairahan terhadap berbagai aktivitas yang sebelumnya disukai
  • Merasa bersalah, pesimis, dan tidak berguna
  • Tidak mampu berkonsentrasi 
  • Muncul pikiran-pikiran untuk menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri.

Depresi yang tidak diatasi, akan berbahaya bagi diri sendiri, maupun yang ada di sekitarnya. Sebab, seseorang dengan depresi cenderung mencerna persoalan hidup dari sisi gelapnya, memandang pesimis terhadap masa depan, berpikir negatif tentang diri sendiri maupun orang lain.

Selain itu, seseorang yang depresi cenderung sulit berpikir objektif dan rasional, pikiran otomatisnya didominasi oleh ketidakberdayaan hingga keinginan untuk menyakiti diri sendiri dan bunuh diri.

Tak hanya itu, depresi juga dapat memengaruhi kesehatan fisik. Kecemasan yang berlebihan akan memacu hormon tertentu dalam tubuh, menyebabkan denyut jantung meningkat dan tekanan darah berlebihan. 

Kasus depresi berujung kematian sempat menghebohkan publik di awal 2024. Satu keluarga  yang terdiri dari 4 orang tewas bunuh diri dengan cara melompat dari Apartemen Teluk Intan di Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu 9 Maret 2024 sore. 

Diduga kuat, alasan bunuh diri 1 keluarga di apartemen tersebut karena depresi terjerat pinjaman online atau pinjol. Satu keluarga itu terdiri sang ayah berinisial EA (50), ibu AI (50), anak perempuan JL (15), dan anak laki-laki JW (13) ditemukan tewas usai melompat dari lantai 22 apartemen tersebut.

Kemudian, kasus depresi dengan tingkat yang lebih tinggi seperti Skizofrenia juga membuat seorang ibu tega menghabisi nyawa anaknya di Bekasi tak lama setelah peristiwa bunuh diri satu keluarga di Penjaringan.

Seorang ibu muda berinisial SNF (26) membunuh anaknya berinisial AAMS (5) di perumahan Summarecon Bekasi dipicu skizorfrenia.

Lalu Bagaimana Cara Mengatasi Depresi?

Nah, penderita depresi sebenarnya, membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitar, dan keluarga. Menurut para ahli, dukungan keluargal merupakan obat yang paling tepat dalam masalah gangguan jiwa seperti depresi.

Ada beberapa cara mengatasi depresi yang dapat dilakukan, yaitu: 

  • Melakukan pola hidup teratur dengan istirahat cukup (6-8 jam sehari) dapat menurunkan tingkat depresi.
  • Pola makan seimbang agar stamina tubuh terjaga.
  • Olahraga dan rekreasi adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya depresi.
  • Sikap hidup yang positif, dengan berpikir rasional dan objektif akan mencegah gejala depresi.
  • Memiliki planning yang rasional dalam hidup, dan dapat menerima kondisi yang tak mungkin dapat diubah.
  • Memiliki kerabat atau sahabat yang dapat sewaktu waktu saling berbagi dan saling membantu.
  • Memiliki me time alias waktu untuk diri sendiri, di antara kesibukan yang padat.
  • Lakukan kegiatan seperti spa, meditasi, yoga, dan relaksasi.
  • Mengembangkan kehidupan spiritual. 

Jika gangguan depresi tidak kunjung membaik, konsultasikan dengan psikiater agar Anda dapat segera mendapatkan pertolongan dengan berkonsultasi ke Psikiater agar melakukan upaya penanganan penyembuhan depresi, seperti konseling atau psikoterapi, hingga pemberian obat-obatan.

Catatan Redaksi:
Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Hubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas, biro psikologi, dan juga melalui online, atau Rumah Sakit (RS) terdekat.

Selain itu, Kamu juga bisa menggunakan layanan konseling psikologi SEJIWA dengan menghubungi nomor 119 (ekstensi 8).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments