Saturday, June 21, 2025
spot_img
HomeNewsNasionalKapal Baruna Jaya Dilelang BRIN, Apakah Ini Pilihan Tepat?

Kapal Baruna Jaya Dilelang BRIN, Apakah Ini Pilihan Tepat?

NawaBineka – Kapal Baruna Jaya adalah dua unit kapal riset yang selama ini digunakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan penelitian di laut. Namun, baru-baru ini, BRIN memutuskan untuk melelang kapal-kapal ini karena dianggap sudah tidak layak operasi.

Ya, kamu tidak salah baca! Kedua kapal ini, yaitu KM Baruna Jaya II dan KM Baruna Jaya IV, kini memiliki nilai lelang yang terbilang fantastis, mencapai Rp7,9 miliar! Lelang ini diadakan melalui situs resmi Kementerian Keuangan dan menjadi sorotan media serta warganet, terutama setelah viralnya informasi di media sosial.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, juga memastikan bahwa meskipun dua kapal ini dilelang, aktivitas riset maritim di BRIN tetap akan berjalan dengan baik. Jadi, jangan khawatir, riset-riset penting di lautan kita tetap berlangsung!

Pelelangan Resmi dan Nilai yang Fantastis

Bagi kamu yang penasaran, nilai lelang untuk kedua kapal tersebut ditetapkan di angka Rp7.949.026.000! Dan jangan lupakan uang jaminan sebesar Rp3.000.000.000 yang harus disetorkan oleh pihak yang ingin ikut serta dalam lelang ini. Kabarnya, ini adalah langkah strategis BRIN untuk menyederhanakan anggaran dan inventaris aset yang tidak digunakan.

“Ini memang sudah direncanakan lama sejak sebelum BRIN (dibentuk), karena sudah tidak layak operasi,” jelas Laksana Tri Handoko.

BRIN pun tidak tinggal diam. Mereka tengah mengembangkan dua kapal riset baru yang direncanakan akan mencapai total 12 kapal di kemudian hari.

Jadi, kabar baiknya adalah, meskipun kapal-kapal ini dilelang, upaya penelitian di sektor maritim tetap tempuh, dan bisa jadi ini kesempatan bagi perusahaan yang ingin memiliki kapal dengan sejarah riset yang panjang.

Kenapa Kapal Ini Dilelang?

Pelelangan kapal Baruna Jaya ini menjadi alasan yang menarik untuk dibahas. Menurut Handoko, pengambilan keputusan untuk melelang kapal ini sudah direncanakan sejak lama.

Masalah utama yang menjadi pertimbangan adalah status kelayakan kapal. Jika sebuah kapal tidak lagi layak beroperasi, maka harus ada langkah untuk menghentikan pengeluaran biaya yang tidak efisien.

Kapal-kapal ini memang telah melayani riset maritim selama bertahun-tahun, tapi seperti kendaraan lain, ada masa di mana perawatan menjadi lebih mahal dibandingkan manfaat yang diperoleh. Dengan adanya lahan baru dan perbaikan dalam teknologi, perusahaan atau lembaga penelitian diharapkan bisa lebih efisien dalam melakukan riset mereka.

Dan hey, mungkin saja ada di antara kamu yang bercita-cita untuk mengelola kapal riset, siapa tahu bisa jadi pengusaha sukses di bidang ini?

Dengan lelang kapal Baruna Jaya, BRIN tidak hanya aktif merampingkan inventaris tetapi juga menyiapkan masa depan untuk penelitian maritim. Terkait kapal baru ini, BRIN berambisi untuk tidak hanya memiliki satu, dua, tetapi sampai 12 kapal riset yang mampu mengelola penelitian di bidang kelautan.

Ini adalah langkah yang penting, apalagi mengingat posisi strategis Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Seperti yang diungkapkan Laksana, “Interaksi dan penelitian di lautan adalah langkah penting bagi keberlanjutan dan perkembangan ke depan”.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments