NawaBineka – Timnas Indonesia U-20 bersiap menghadapi laga perdana mereka di Piala Asia U-20 2025 melawan Iran. Pertandingan pembuka Grup C ini akan berlangsung pada Kamis (13/2) pukul 18.30 WIB, dengan skuad Garuda Muda menunjukkan optimisme tinggi.
Muhammad Ragil, pemain Timnas Indonesia U-20, memastikan bahwa seluruh pemain berada dalam kondisi prima jelang duel melawan Iran. “Alhamdulillah, persiapan terakhir melawan Iran berjalan lancar dan baik. Semua pemain dalam kondisi baik dan siap bertanding besok,” ujar Ragil dikutip dari situs resmi PSSI.
Ia pun meminta dukungan penuh dari masyarakat Indonesia agar tim bisa tampil maksimal. “Mohon doa dan dukungannya untuk seluruh warga Indonesia agar kita bisa memberikan yang terbaik di pertandingan melawan Iran,” lanjut pemain Bhayangkara FC tersebut.
Hal senada disampaikan pelatih Timnas U-20, Indra Sjafri, yang menegaskan bahwa timnya telah mematangkan strategi untuk menghadapi Iran. “Alhamdulillah, persiapan terakhir menjelang pertandingan pertama melawan Iran berjalan dengan baik. Kami telah mematangkan game plan dan optimistis bisa meraih poin di laga tersebut,” kata Indra.
Namun, sejarah pertemuan melawan Iran tidak berpihak pada Indonesia. Tim Garuda Muda belum pernah meraih kemenangan dalam tiga pertemuan sebelumnya. Pada Piala Asia U-19 1969, Indonesia harus mengakui keunggulan Iran dengan skor 2-3.
Selang enam tahun kemudian, Indonesia kembali kalah 0-2 dari Iran di Piala Asia U-19 1975. Pertemuan terakhir kedua tim terjadi pada Piala Asia Junior 2004, di mana Iran menang telak 6-2.
Kemenangan dalam laga nanti akan menjadi catatan bersejarah bagi Timnas Indonesia U-20, mengingat mereka belum pernah mengalahkan Iran selama 55 tahun terakhir di level U-19 atau U-20. Dengan persiapan yang matang dan semangat juang tinggi, bukan tidak mungkin Garuda Muda mampu menghadirkan kejutan.
Di sisi lain, pelatih Iran U-20, Hossein Abdi, mengungkapkan kekecewaannya terkait kendala yang dihadapi timnya dalam persiapan menuju Piala Asia U-20 2025. Salah satu hambatan terbesar bagi Iran adalah banyaknya klub yang enggan melepas pemain mereka ke tim nasional, sehingga memengaruhi komposisi skuat.
“Kami mengalami hari-hari yang sulit dan terkadang mengerikan. Ada masalah dengan pertandingan persahabatan dan pemusatan latihan. Selain itu, sangat menjengkelkan bagi kami karena tidak bisa bermain sebagai tim lengkap akibat klub yang menolak melepas pemain,” ujar Abdi dikutip dari FFIRI.ir.
Meski begitu, Abdi menegaskan bahwa Iran tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik. “Kita semua bekerja untuk mengibarkan bendera negara dan tidak ada yang lebih penting dari itu,” tambahnya.
Iran sendiri merupakan salah satu tim dengan sejarah kuat di turnamen ini. Mereka telah menjuarai Piala Asia U-20 sebanyak empat kali, yakni pada 1973, 1974, 1975, dan 1976. Pada edisi sebelumnya di Uzbekistan 2023, Iran mampu melaju hingga babak perempat final.
Dengan latar belakang sejarah pertemuan dan kondisi kedua tim, laga ini diprediksi akan berlangsung sengit. Timnas Indonesia U-20 akan berupaya mencatatkan sejarah baru, sementara Iran berusaha mempertahankan dominasi mereka di level Asia. Semua mata kini tertuju pada duel panas di Piala Asia U-20 2025 yang akan menjadi ujian sejati bagi Garuda Muda.