NawaBineka – Film A Business Proposal, yang dibintangi oleh Abidzar Al Ghifari, Ariel Tatum, dan Ardhito Pramono, tampaknya kurang mendapat sambutan hangat dari penonton sejak hari pertama penayangannya pada Kamis, 6 Februari 2025.
Dilansir dari akun X @cinepoint_, performa film ini di bioskop terbilang mengecewakan. Pada hari pertama, A Business Proposal hanya berhasil menjual kurang dari 10 ribu tiket, dengan okupansi kursi yang sangat rendah.
“1.270 pertunjukan. Okupansi kurang dari 4%. 6.900 tiket masuk pada hari pertama,” tulis akun tersebut, dikutip Jumat (7/2/2025).
Terancam Pemotongan Jam Tayang
Dengan jumlah penonton yang minim, film ini berpotensi mengalami pemotongan jam tayang dalam beberapa hari ke depan. Hal ini merupakan kebijakan umum di industri film, di mana film dengan performa buruk di box office akan kehilangan slot tayang demi memberi ruang bagi film lain yang lebih diminati penonton.
“Anda tahu apa yang harus dilakukan? Pemotongan jam tayang tidak dapat dihindari,” lanjut akun tersebut.
Fenomena ini pun menjadi perbincangan di media sosial. Banyak warganet yang mengaitkan sepinya penonton dengan pernyataan Abidzar Al Ghifari yang sebelumnya mengaku enggan menonton versi asli drama Korea A Business Proposal, yang diadaptasi dalam film ini.
Reaksi Netizen: “Efeknya Nyata”
Tak sedikit warganet yang mengkritisi pernyataan Abidzar dan menilai bahwa proyek adaptasi harus dilakukan dengan tanggung jawab besar. Ada pula yang memberikan komentar satire terhadap minimnya penonton di bioskop.
“Percakapan sama mbak-mbak bioskop hari ini, ‘Mbak, film itu rame gak?’, ‘Sepi banget kak, yang nonton paling cuma 2 atau 3 orang’. Efeknya nyata,” tulis seorang pengguna media sosial.
“Daripada sewa buzzer, mending promo beli 1 gratis tabung gas. Pasti rame,” tulis netizen lain dengan nada sarkas.
“Yang ngeramein cuma emak-emak jamaah Umi Pipik,” komentar warganet lain.
“Cancel aja, biar tahu kalau karya yang diadaptasi itu nggak sesederhana itu. Ada tanggung jawab besar. Minimal jaga lisan sih,” tulis seorang netizen, mengkritisi bagaimana adaptasi karya harus dilakukan dengan lebih serius.
Nasib A Business Proposal di Box Office
Di tengah kritik dan rendahnya okupansi bioskop, nasib A Business Proposal di box office Indonesia masih belum pasti. Jika jumlah penonton tidak mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari ke depan, besar kemungkinan film ini akan ditarik lebih cepat dari peredaran atau setidaknya mengalami pemotongan jumlah pertunjukan.
Persaingan ketat dengan film-film lain yang sedang tayang, serta strategi promosi yang kurang maksimal, menjadi faktor lain yang mungkin mempengaruhi performa film ini.
Akankah A Business Proposal bisa bertahan di bioskop atau justru semakin meredup? Semua tergantung pada bagaimana film ini bisa menarik perhatian lebih banyak penonton dalam beberapa hari ke depan.