Friday, February 7, 2025
spot_img
HomeNewsNasionalData 4,7 Juta ASN Diretas dan Dijual Rp159 Juta, BKN Imbau Masyarakat...

Data 4,7 Juta ASN Diretas dan Dijual Rp159 Juta, BKN Imbau Masyarakat Segera Ganti Password

NawaBineka – Badan Kepegawaian Negara (BKN) bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah melakukan investigasi terkait dugaan kebocoran data yang melibatkan jutaan Aparatur Sipil Negara (ASN).

BKN pun mengimbau masyarakat untuk segera mengganti kata sandi (password) mereka guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Imbauan ini muncul setelah beredar kabar mengenai dugaan kebocoran data sebanyak 4.759.218 ASN dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Baca Juga: Telok Abang di Palembang, Kreativitas dan Kebanggaan dalam Perayaan Hari Kemerdekaan

Baca Juga: Hyundai Ioniq 5 N, Mobil Listrik Bertenaga untuk Pencinta Kecepatan

Data tersebut diduga diperdagangkan di forum hacker, Breachforums, dengan harga mencapai USD 10 ribu atau sekitar Rp159,4 juta (kurs Rp15.949).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja Sama (BHHK) BKN, Vino Dita Tama menjelaskan, pihaknya sedang berkolaborasi dengan BSSN dan Kominfo untuk melakukan identifikasi dan investigasi menyeluruh atas dugaan kebocoran ini.

“Investigasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan data ASN dan melakukan mitigasi risiko yang diperlukan,” ujar Vino dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Senin (12/8/2024).

Ilustrasi ASN (Dok Ist)
Ilustrasi ASN (Dok Ist)

Baca Juga: Fakta di Balik Penyebaran Video Syur Anak David ‘Naif’, Pelaku Sakit Hati Diputusin

Vino menegaskan bahwa dugaan gangguan ini tidak mempengaruhi layanan manajemen ASN, sehingga sistem elektronik yang digunakan masyarakat tetap berjalan dengan normal. Meski demikian, Vino tetap mengimbau kepada seluruh pengguna layanan BKN untuk segera memperbarui kata sandi mereka.

“Kami mengimbau seluruh pengguna layanan BKN untuk segera memperbarui kata kunci atau password mereka, dan pembaruan ini wajib dilakukan secara berkala guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap Vino.

Vino menambahkan, berdasarkan perkembangan lebih lanjut terkait dugaan kebocoran data 4,7 juta ASN ini akan disampaikan kepada publik pada waktu yang tepat.

Sebelumnya, informasi mengenai dugaan kebocoran data ini pertama kali diunggah oleh platform keamanan siber, Falcon Feeds, di media sosial X. Dalam unggahan tersebut, seorang pelaku mengaku telah menjual database yang berisi informasi pribadi 4,7 juta PNS dan PPPK.

Baca Juga: Ini Teknik Smash Dalam Bulu Tangkis yang Harus Dikuasai Pemula

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha mengungkapkan, temuan ini berasal dari sebuah postingan di Breachforums oleh seorang peretas anonim bernama TopiAx pada Sabtu, 10 Agustus 2024.

Dalam postingan tersebut, peretas mengklaim memiliki data dari BKN yang terdiri dari 4.759.218 baris yang berisi berbagai informasi, termasuk nama, tempat dan tanggal lahir, gelar, tanggal pengangkatan CPNS dan PNS, NIP, nomor SK CPNS, dan nomor SK PNS.

Data tersebut diduga ditawarkan di forum jual beli hasil peretasan dengan harga USD 10.000 atau sekitar Rp159,4 juta. Peretas bahkan membagikan sampel data berisi 128 ASN dari berbagai instansi di Aceh sebagai bukti keaslian data.

Pratama menambahkan bahwa CISSReC telah melakukan verifikasi acak terhadap 13 ASN yang namanya tercantum dalam sampel data tersebut melalui WhatsApp.

“Menurut mereka, data tersebut memang valid, meskipun ada beberapa kesalahan penulisan digit terakhir pada field NIP dan NIK,” tutup dia.

Baca Juga: Proklamasi, Tonggak Sejarah Kemerdekaan Indonesia

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments