NawaBineka – Asisten pelatih Timnas U-20 Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, resmi meninggalkan klub Italia Como FC untuk kembali bertugas di tanah air. Keputusan ini diambil sebagai bentuk komitmennya dalam membantu Garuda Muda menghadapi Piala Asia U-20 2025.
Sejak Agustus 2021, Kurniawan bergabung sebagai asisten pelatih Como FC, klub yang berlaga di Serie B Italia. Selama masa jabatannya, ia beberapa kali kembali ke Indonesia untuk mendampingi Timnas U-23, termasuk saat meraih medali emas SEA Games 2023 Kamboja.
Namun kini, PSSI kembali memanggilnya untuk memperkuat staf pelatih Indra Sjafri di Timnas U-20 Indonesia. Kehadirannya dinilai sangat penting, terutama untuk membantu meningkatkan performa lini serang Garuda Muda.
Fokus Mengembangkan Striker Timnas U-20
Sebagai mantan striker andalan Timnas Indonesia, Kurniawan memiliki pengalaman yang sangat berharga untuk membentuk penyerang-penyerang muda Indonesia. Ia diharapkan mampu mengasah insting mencetak gol para pemain, yang menjadi aspek krusial dalam menghadapi turnamen besar.
“Saya bangga bisa kembali ke timnas dan membantu timnas U-20 Indonesia. Ini adalah tugas yang sangat penting, dan saya siap memberikan yang terbaik,” ujar Kurniawan kepada awak media.
Dengan pengalaman dari Como FC, ia membawa ilmu kepelatihan yang lebih matang untuk diterapkan di Timnas U-20 Indonesia. Fokusnya kini adalah meningkatkan kualitas permainan lini serang agar lebih tajam dan efisien di Piala Asia U-20 2025.
Persiapan Menuju Piala Asia U-20 2025
Timnas U-20 Indonesia saat ini tengah mempersiapkan diri untuk Piala Asia U-20 2025, yang menjadi ajang penting dalam pengembangan talenta muda sepak bola nasional. Dengan Kurniawan Dwi Yulianto di jajaran staf pelatih, diharapkan skema permainan tim semakin solid, terutama dalam hal eksekusi di depan gawang.
Langkah PSSI untuk memanggil kembali Kurniawan menunjukkan keseriusan federasi dalam membangun tim yang kompetitif. Dengan tambahan pengalaman dari luar negeri, Garuda Muda diharapkan bisa tampil lebih tajam dan membawa prestasi di kancah internasional.