NawaBineka – Pada Kamis, 5 Oktober 2023, seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun yang merupakan pelajar kelas 2 SD di Cilegon, Banten, dilaporkan hilang dan diduga diculik. Kejadian ini membuat geger masyarakat setempat dan menimbulkan rasa cemas di kalangan orang tua.
Bocah tersebut diketahui hilang setelah tidak kembali ke rumah setelah sekolah. Pihak keluarga yang khawatir kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Penyelidikan awal oleh aparat kepolisian segera dilakukan dan mengarah kepada seorang pelaku berusia 15 tahun yang diduga terlibat dalam penculikan ini.
Profil Pelaku dan Motif Tindakan
Pelaku yang masih remaja ini bersekolah di sebuah sekolah menengah di Cilegon, berdasarkan informasi yang dihimpun, ia memiliki riwayat perilaku yang mengkhawatirkan. Selain itu, pihak kepolisian menemukan bahwa pelaku memiliki masalah emosional yang mungkin memengaruhi tindakannya.
Menurut sumber dari kepolisian, “Kami sedang menggali lebih dalam terhadap motif pelaku melakukan penculikan ini. Pihak keluarga pelaku juga berusaha untuk memberikan keterangan yang dapat membantu proses penyelidikan,” kata salah satu penyidik.
Penemuan Bocah dan Upaya Penanganan
Setelah melalui upaya pencarian yang intensif, bocah tersebut berhasil ditemukan dalam keadaan selamat tidak jauh dari lokasi penculikan. Penemuan ini dilakukan oleh tim gabungan kepolisian dan masyarakat setempat yang berpartisipasi aktif dalam pencarian.
Kepolisian setempat berharap untuk memberikan perlindungan dan dukungan kepada anak yang menjadi korban penculikan. Selain itu, mereka juga berupaya untuk memberikan pendidikan dan pemahaman tentang keamanan kepada anak-anak agar kejadian serupa tidak terulang.
“Hari Selasa kami menerima laporan adanya anak hilang, kemudian kami membuatkan daftar pencarian anak hilang, kami sebarkan. Kemudian, pada hari Sabtu kemarin, kami mendapat informasi dari Polsek Pulomerak, kebetulan anak ini ditemukan di Indragiri,” kata Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Hardi Meidikson Samula, Senin (13/1/2025).
Kasus penculikan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan masyarakat. Banyak yang mulai membicarakan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap anak-anak mereka, serta meningkatkan kesadaran akan keamanan di lingkungan tempat tinggal.
Pihak berwenang juga berkomitmen untuk menyelidiki lebih lanjut dan mengambil langkah-langkah preventif untuk menanggulangi aksi kejahatan yang membahayakan anak-anak di masa depan. Sementara itu, studi mengenai fenomena penculikan dan penanganan terhadap pelaku akan terus dilakukan.
“Pada saat itu, anak ini beserta salah satu orang yang membawa anak ini, kebetulan yang membawa dia ini masih di bawah umur, umurnya 15 tahun, dibawa mengikuti kendaraan truk yang membawa motor,” jelas Hardi.
“Selama perjalanan 3-4 hari itu mereka mengikuti truk tanpa sepengetahuan sopir hingga sampai ke Indragiri Hulu, barulah sopir melihat karena si Z ini menangis dan menggigil, kemudian diamankan oleh ibu pemilik warung,” beber dia.
Polisi baru mendapat kabar keberadaan korban, empat hari kemudian di kawasan Indragiri Hulu, Riau. Saat ditemukan, korban bersama pelaku. Petugas Satreskrim Polres Cilegon berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk menangkap kedua orang tersebut.
“Hari Sabtu kemarin kami dapat informasi dari Polsek Pulomerak bahwa anak ini ditemukan di daerah Indragiri Hulu, Riau, beserta dengan salah satu orang yang membawa anak ini,” tegas Hardi.
Dia menambahkan, petugas kepolisian lalu menjemput kedua anak ini ke Riau untuk dibawa ke Cilegon. Pada Senin (13/1/2025), sekitar pukul 13.15 WIB, korban tiba di Polres Cilegon disambut isak tangis ibu korban.
“Untuk seseorang yang diduga membawa Z ini masih terus kita dalami karena perlu pendampingan untuk pemeriksaan karena masih di bawah umur,” tutup Hardi.