NawaBineka – Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (21/1/2025) dini hari. Insiden ini menghanguskan 543 rumah warga dan memaksa 1.797 jiwa atau 607 kepala keluarga (KK) mengungsi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Condro, menjelaskan bahwa api pertama kali muncul sekitar pukul 01.00 WIB dari lantai dua salah satu rumah warga.
“Kerugian akibat kebakaran ini belum dapat ditaksir, tetapi tercatat 543 unit rumah terbakar,” ujar Susatyo.
Penyebab Kebakaran
Penyebab kebakaran diduga kuat akibat korsleting listrik. Seorang saksi, Slamet Wahyudi (58), menyatakan dirinya pertama kali melihat asap dari lantai dua rumah tetangganya, Raharjo, sekitar pukul 00.30 WIB.
“Saksi mencium bau kabel terbakar sesaat sebelum asap semakin menebal,” ungkap Susatyo. Api dengan cepat menyebar ke rumah-rumah sekitar yang sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar seperti kayu dan tripleks.
Petugas pemadam kebakaran menerima laporan kebakaran dan segera mengerahkan 34 unit mobil pemadam serta 170 personel ke lokasi. Setelah berjuang selama beberapa jam, api berhasil dipadamkan pada pukul 05.30 WIB. Proses pendinginan dilakukan hingga pukul 06.00 WIB.
“Api sangat cepat menyebar karena material rumah warga mudah terbakar. Untungnya, petugas berhasil mengendalikan api sebelum meluas lebih jauh,” kata Susatyo.
Dampak dan Pengungsian
Sebanyak 1.797 jiwa kehilangan tempat tinggal akibat insiden ini. Sebagian besar warga terpaksa mengungsi ke Lapangan Merah Polres Jakarta Pusat, sementara lainnya menetap di Jalan Kemayoran Gempol dan Kemayoran Ketapang.
Pemerintah setempat bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk mendirikan tenda pengungsian dan memberikan bantuan darurat. “Kami tengah mendirikan tenda-tenda untuk menampung warga terdampak,” ujar Susatyo.
Meski tidak ada korban jiwa, seorang warga, Febrian Yudi Saputra (27), mengalami sesak napas akibat menghirup asap. Ia segera dirawat di RS Hermina Kemayoran dan kini dalam kondisi stabil.
Selain mendirikan tempat pengungsian, aparat kepolisian terus mengamankan lokasi kebakaran dan membantu warga menyelamatkan barang-barang yang masih dapat digunakan. Penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kebakaran juga dilakukan untuk memastikan tidak ada unsur kelalaian atau kesengajaan.
“Kami akan memastikan bantuan kepada warga terdampak berjalan lancar, dan proses penyelidikan terkait penyebab kebakaran ini terus berlangsung,” tegas Susatyo.
Kebakaran ini menjadi pengingat pentingnya upaya pencegahan kebakaran, terutama di kawasan permukiman padat penduduk. Edukasi dan langkah antisipasi seperti pemeriksaan instalasi listrik secara berkala diharapkan dapat mengurangi risiko insiden serupa di masa depan.