Saturday, February 8, 2025
spot_img
HomeNewsNasionalAyah Dokter Aulia Risma Korban Bullying PPDS Undip Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya

Ayah Dokter Aulia Risma Korban Bullying PPDS Undip Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya

NawaBineka – Duka kembali menyelimuti keluarga dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip), setelah ayahnya, Moh. Fakhruri, menghembuskan napas terakhir pada Selasa, 27 Agustus 2024, pukul 01.24 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Kabar ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Mohammad Syahril. Diketahui, Fakhruri yang sebelumnya dirawat di RSUD Kardinah, Tegal, mengalami kondisi kesehatan yang semakin memburuk setelah mendengar kabar kematian putrinya.

Baca Juga: 7 Aktivitas Menarik Ketika Liburan ke Semarang Zoo

Baca Juga: Ponsel Kamu Kena Virus? Yuk, Cek Tanda-tandanya!

Beliau menderita hematemesis melena atau muntah darah, yang menyebabkan gagal napas hingga akhirnya meninggal dunia. Sebelumnya, Fakhruri telah dirujuk ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut atas bantuan dari Kementerian Kesehatan.

Kabar duka ini tidak hanya menambah beban bagi keluarga, tetapi juga menarik perhatian publik, mengingat dokter Risma sendiri meninggal dunia dalam keadaan tragis. Nama Risma menjadi perbincangan setelah ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya akibat menyuntikkan obat ke tubuhnya sendiri.

Kasus ini pun menjadi kontroversi karena adanya dugaan bahwa ia bunuh diri akibat perundungan yang dialaminya selama menjalani pendidikan di RS Kariadi, Semarang.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengunjungi keluarga dokter Risma di Tegal untuk menyampaikan belasungkawa, dan juga menjenguk Fakhruri saat masih dirawat di RSUD Kardinah.

“Pak Menkes berkunjung takziah ke rumah keluarga dokter Risma di Tegal untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus menjenguk ayah dokter Risma yang sedang dirawat,” ujar Syahril.

Kondisi Fakhruri yang semakin memburuk setelah mendengar kabar duka tentang putrinya ini menunjukkan betapa besar tekanan dan kesedihan yang dialami keluarga. Hingga akhir hayatnya, semua penanganan dan pengobatan Fakhruri difasilitasi oleh Kemenkes.

Baca Juga: Pentingnya Komunikasi Efektif di Tempat Kerja

Kasus kematian dokter Risma sendiri masih dalam tahap investigasi oleh pihak kepolisian dan Universitas Diponegoro. Dekan Fakultas Kedokteran Undip, Yan Wisnu Prajoko, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil investigasi untuk menentukan apakah kematian dokter Risma berkaitan langsung dengan dugaan perundungan yang dialaminya selama menjalani pendidikan spesialis.

Seluruh rangkaian peristiwa ini menunjukkan betapa besar tekanan yang dialami oleh keluarga dokter Risma, dan menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan mental dan fisik dalam lingkungan pendidikan dan pekerjaan, terutama di bidang medis yang memiliki tekanan tinggi.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments