NawaBineka – Washington DC diguncang tragedi udara yang merenggut nyawa puluhan orang, termasuk atlet muda berbakat di dunia seluncur indah. Kecelakaan maut antara pesawat komersial American Airlines dan helikopter militer Black Hawk pada Rabu malam (29/1/2025) telah menewaskan sedikitnya 28 orang, termasuk sepasang skater berusia 16 tahun, ibu mereka, serta dua pelatih asal Rusia.
Kedua remaja yang menjadi korban, Spencer Lane dan Jinna Han, adalah anggota The Skating Club of Boston. Mereka baru saja kembali dari kamp pengembangan untuk skater muda yang diadakan bersamaan dengan Kejuaraan Skating AS di Wichita, Kansas. Kepergian mereka meninggalkan duka mendalam bagi komunitas olahraga seluncur indah.
“Skating adalah komunitas yang sangat erat. Kami merasa telah kehilangan bagian dari keluarga kami,” ujar Doug Zeghibe, kepala eksekutif klub tersebut, seperti dikutip dari BBC, Minggu (2/2/2025).
Hingga saat ini, tim penyelamat masih berusaha menemukan seluruh korban di perairan Sungai Potomac yang membeku, tempat jatuhnya puing-puing kedua pesawat. Total ada 64 penumpang di dalam pesawat American Airlines dan tiga awak di dalam helikopter Black Hawk.
Badan pengatur seluncur indah AS, US Figure Skating, telah mengonfirmasi bahwa beberapa atlet, pelatih, dan anggota keluarga mereka berada di dalam pesawat tersebut. Namun, mereka belum merilis daftar resmi nama-nama korban.
Selain para skater, Universitas Delaware juga mengonfirmasi bahwa Sasha Kirsanov, mantan pelatih seluncur indah universitas tersebut, termasuk dalam daftar korban. “Kami yakin dua skater muda yang merupakan anggota UD Figure Skating Club juga ada di dalam pesawat,” ungkap presiden universitas dalam sebuah pernyataan.
Tragedi ini mengingatkan banyak orang pada insiden serupa yang terjadi pada tahun 1961, ketika sebuah pesawat yang membawa 18 anggota tim seluncur indah AS jatuh saat dalam perjalanan ke Kejuaraan Dunia di Praha. Insiden tersebut menghapus satu generasi atlet seluncur indah berbakat di Amerika Serikat.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) tengah menyelidiki berbagai faktor untuk menemukan penyebab kecelakaan ini. Hingga kini, belum ada kesimpulan resmi mengenai apa yang menyebabkan tabrakan fatal tersebut.
Sementara itu, komunitas seluncur indah di seluruh dunia menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarga dan kerabat para korban. Klub-klub seluncur seperti Philadelphia Skating Club dan Skating Club of Northern Virginia menyatakan kesedihan mendalam atas kehilangan ini.
Kecelakaan ini bukan hanya sebuah tragedi bagi dunia penerbangan, tetapi juga pukulan telak bagi komunitas olahraga seluncur indah. Para atlet muda yang telah bekerja keras dan bercita-cita besar kini telah pergi terlalu cepat, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, teman, dan komunitas olahraga yang mencintai mereka.
