NawaBineka – Kemungkinan Anies Baswedan gagal maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 semakin mengemuka seiring wacana PKS bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Beberapa faktor yang mempengaruhi situasi ini antara lain, dukungan PKS yang menipis.
PKS mempertimbangkan untuk bergabung dengan KIM Plus, yang dapat mengubah peta politik dan mengurangi dukungan bagi Anies.
Baca Juga: Veddriq Leonardo Sumbang Emas Pertama untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Jika PKS, yang memiliki 18 kursi DPRD Jakarta, bergabung dengan KIM Plus, Anies bisa kehilangan dukungan penting untuk maju di Pilkada Jakarta.
PKS mensyaratkan agar kadernya harus ikut berlaga, baik sebagai calon gubernur atau wakil gubernur. Hal ini menjadi tantangan bagi Anies jika PKS memutuskan untuk mendukung calon lain yang lebih sejalan dengan agenda partai.
Sedangkan, KIM Plus dikabarkan sepakat untuk mengusung Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat, sebagai bakal Calon Gubernur Jakarta. Dukungan kepada Ridwan Kamil bisa menjadi ancaman signifikan bagi Anies.
Baca Juga: 7 Kegiatan Ringan di Rumah Agar Tetap Fit
Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin menyatakan, pihaknya telah memberikan batas waktu kepada Anies untuk mencari rekan koalisi selama 40 hari dan berakhir pada 4 Agustus 2024. Namun, hingga kini Anies belum berhasil memenuhi persyaratan tersebut dan membuat posisinya semakin rentan.
“Sabar ada batasnya, berpolitik juga harus melihat realitas di lapangan,” ucap Khoirudin.

Khoirudin menambahkan, posisi Anies yang bukan kader partai membuat PKS terjepit, terutama jika harus berkoalisi dengan partai lain yang tidak bisa menempatkan kader PKS sebagai pendamping Anies.
Sementara, Anies masih optimis dan menyatakan bahwa isu penjegalan terhadap dirinya di Pilkada Jakarta hanyalah spekulasi. Menurutnya, sejauh ini semua parpol pendukungnya di Pilkada Jakarta masih solid.
“Tapi Alhamdulillah, kami percaya bahwa aspirasi rakyat Jakarta akan terus dijaga. Karena semua partai mendapatkan kursi itu aspirasi dari rakyat dan aspirasi rakyat Jakarta sejauh ini kalau kita perhatikan, DPW-DPW partai di Jakarta sudah mengusulkan nama,” kata Anies di Akademi Bela Negara, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2024).
Baca Juga: Geger! Pemilik Kos di Semarang Makan Kucing, Ngaku Obat Penyakit Diabetes
Anies juga menyatakan, komunikasi dengan partai-partai lain terus berlangsung untuk memastikan koalisi yang solid. Dia menambahkan, nama-nama yang telah diusulkan oleh parpol di Jakarta menunjukkan cerminan aspirasi warga Jakarta.
“Nah nama-nama itu adalah cerminan dari aspirasi warga. Nah saya percaya dan sampai sekarang kan juga masih sama bahwa semua akan bekerja bersama untuk nantinya bersama-sama memenangkan Pilkada Jakarta,” ucap Anies.
Dia pun masih optimistis parpol yang telah mendapatkan amanat dari rakyat, akan tetap menjaga itu. Mantan Menteri Pendidikan itu menginginkan agar Jakarta ke depannya lebih modern dan menjadi kota global.
“Dan itulah yang menjadi fokus kami selama ini dan kami percaya semua partai juga menginginkan agar Jakarta menjadi maju dan berkembang, kita fokusnya ke situ,” tegas Anies.
Namun, jika Anies gagal maju, hal ini tidak hanya mempengaruhi karier politiknya tetapi juga konfigurasi politik di Jakarta. Partai-partai pendukungnya perlu menyesuaikan strategi untuk tetap relevan dalam politik lokal.
Baca Juga: 10 Mobil Listrik Terbaik: Inovasi Ramah Lingkungan yang Menggebrak