Monday, March 24, 2025
spot_img
HomeLifestyleHealth88 Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Indonesia Sejak 2022, Jakarta Jadi Pusat...

88 Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Indonesia Sejak 2022, Jakarta Jadi Pusat Sebaran Terbesar

NawaBineka – Sejak pertama kali terdeteksi pada tahun 2022, jumlah kasus Mpox—dulu dikenal sebagai cacar monyet—di Indonesia terus meningkat, dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan total 88 kasus hingga Sabtu, 17 Agustus 2024. Penyakit yang awalnya terdeteksi di Jakarta kini telah menyebar ke beberapa wilayah lain, termasuk Kepulauan Riau, menggarisbawahi ancaman yang ditimbulkan oleh virus ini.

Menurut data terbaru dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, distribusi kasus Mpox di Indonesia didominasi oleh Jakarta dengan 59 kasus. Selain itu, Jawa Barat mencatat 13 kasus, Banten 9 kasus, dan masing-masing 3 kasus di Jawa Timur dan Yogyakarta. Kepulauan Riau melaporkan 1 kasus, menjadikannya wilayah terjauh dengan deteksi virus tersebut.

Baca Juga: Deretan Makanan dan Minuman yang Harus Diwaspadai Penderita Asam Lambung

Menariknya, dari 88 kasus yang dilaporkan, 87 pasien dilaporkan telah pulih sepenuhnya. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun virus Mpox memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi, sebagian besar penderita di Indonesia berhasil pulih, asalkan mendapatkan perawatan yang tepat dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Flu, Nih Ciri-Ciri dan Pencegahannya

Cacar Monyet.(Foto: alodokter.com)
Cacar Monyet.(Foto: alodokter.com)

Lonjakan Kasus pada Oktober 2023

Puncak penularan Mpox di Indonesia terjadi pada Oktober 2023. Meskipun varian yang menyebar tidak menunjukkan tingkat fatalitas yang tinggi, kecepatan penyebarannya menimbulkan kekhawatiran yang signifikan di kalangan masyarakat dan petugas kesehatan. Penyakit ini, yang ditandai dengan gejala awal seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan munculnya lesi di kulit, dapat menyebar dengan mudah melalui kontak fisik langsung, paparan lendir, dan bahkan melalui perilaku seksual berisiko.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. WHO mendesak negara-negara untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri menghadapi potensi penyebaran yang lebih luas. Mpox, meskipun biasanya tidak fatal dengan tingkat kematian hanya 0,17 persen, tetap menjadi ancaman yang tidak bisa dianggap remeh, terutama bagi populasi dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Fakta tentang Mpox (Cacar Monyet)

Mpox bukanlah penyakit baru. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada monyet pada tahun 1958, dan kasus pertama pada manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Penyakit ini bisa menular dari hewan ke manusia, terutama melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi atau konsumsi daging hewan liar yang terkontaminasi virus.

Penularan antar manusia terjadi melalui beberapa cara, termasuk kontak fisik langsung dengan penderita, paparan cairan tubuh, serta hubungan seksual yang tidak aman. Mpox juga bisa menular dari ibu hamil kepada janinnya, menambah kompleksitas dalam pencegahan penyebaran penyakit ini.

Baca Juga: Mengenal Ciri-Ciri dan Pencegahan Kanker Paru-Paru

Namun, ada harapan bagi para penderita. Dalam kondisi daya tahan tubuh yang baik, Mpox bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu dua hingga tiga minggu. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan imunitas adalah kunci dalam mengatasi penyakit ini.

Tantangan ke Depan

Meskipun sebagian besar pasien di Indonesia telah pulih, tantangan ke depan adalah memastikan bahwa penyebaran Mpox dapat dikendalikan sebelum mencapai tingkat yang lebih luas. Pemerintah, melalui Kemenkes dan lembaga terkait, perlu terus memantau situasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gejala dan cara pencegahan Mpox. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan respons cepat, diharapkan Indonesia dapat mengatasi ancaman kesehatan ini tanpa harus mengalami lonjakan kasus yang lebih parah di masa mendatang.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments