NawaBineka – Hubungan antara orang tua dan anak adalah dasar dari perkembangan emosional dan sosial anak. Namun, memarahi anak dapat merusak hubungan dan menyebabkan jarak emosional. Ada 5 dampak memarahi anak yang wajib kita pahami bersama.
1. Rasa Takut pada Orang Tua
Dampak memarahi anak bisa membuatnya merasa takut pada orang tua mereka. Rasa takut ini dapat menghambat komunikasi terbuka dan jujur. Terlebih lagi bisa menimbulkan trauma yang besar di kemudian hari.
2. Kurangnya Kepercayaan
Anak yang sering dimarahi mungkin merasa tidak bisa mempercayai orang tua mereka. Ini bisa memicu dampak yang signifikan dan menyebabkan mereka menyembunyikan perasaan atau masalah mereka. Jadi dampak memarahi anak sungguh besar efeknya.
Baca Juga: Mengapa Setelah Makan Kita Mengantuk?
3. Mengurangi Kedekatan Emosional
Selanjutnya, dampak memarahi anak yang berlebihan dapat menyebabkan anak merasa tidak dekat dengan orang tua mereka. Mereka mungkin merasa tidak dicintai atau dihargai.
4. Menyebabkan Pemberontakan
Sebagai respons terhadap kemarahan yang berlebihan, anak mungkin mulai memberontak dan menentang otoritas orang tua. Ini bisa memperburuk hubungan dan meningkatkan konflik.
5. Menghancurkan Komunikasi
Kemarahan yang terus-menerus dapat menghancurkan komunikasi antara orang tua dan anak. Anak mungkin merasa tidak didengarkan atau dipahami. Ini malah akan jadi sebuah kesulitan bagi orang tua di kemudian hari, karena tak ada titik komunikasi diantara mereka.
Baca Juga: Cara Mengatasi Tantrum pada Anak
Cara Memperbaiki Hubungan
- Mendengarkan dengan Penuh Perhatian: Luangkan waktu untuk mendengarkan anak tanpa interupsi. Tunjukkan bahwa Anda peduli dan memahami perasaan mereka.
- Menggunakan Bahasa yang Penuh Kasih Sayang: Gunakan bahasa yang lembut dan penuh kasih sayang saat berbicara dengan anak. Hindari berteriak atau menggunakan kata-kata kasar.
- Memberikan Waktu Berkualitas: Habiskan waktu berkualitas bersama anak untuk memperkuat ikatan emosional. Lakukan kegiatan yang mereka sukai dan yang dapat dinikmati bersama.
- Meminta Maaf Saat Salah: Jika Anda merasa telah memarahi anak dengan cara yang tidak tepat, minta maaf dan jelaskan alasan Anda. Ini menunjukkan bahwa Anda juga manusia dan bisa membuat kesalahan.
- Mengajarkan Cara Mengatasi Konflik: Ajarkan anak cara-cara yang sehat untuk mengatasi konflik dan frustrasi. Berikan contoh bagaimana menyelesaikan masalah dengan cara yang positif.
Sering memarahi anak dapat merusak hubungan orang tua dan anak, tetapi dengan pendekatan yang lebih penuh kasih sayang dan perhatian, hubungan tersebut dapat diperbaiki dan diperkuat.