NawaBineka – Nama-nama familiar masih mendominasi daftar orang terkaya di Indonesia hingga pengujung Januari 2025. Berdasarkan pantauan Forbes per 27 Januari 2025, para konglomerat dari berbagai sektor industri tetap mempertahankan posisinya di puncak daftar tersebut.
Di posisi teratas, Prajogo Pangestu masih memimpin sebagai orang terkaya di Indonesia. Pendiri PT Barito Pacific Tbk ini memiliki kekayaan yang ditaksir mencapai US$45,3 miliar (Rp 734 triliun). Perusahaannya yang bergerak di bidang petrokimia dan energi menjadi sumber utama kekayaannya.
Di bawahnya, Low Tuck Kwong, pendiri dan Presiden Direktur Bayan Resources, tetap berada di posisi kedua dengan total kekayaan sekitar US$28,4 miliar (Rp 460 triliun). Perusahaan tambang batu baranya terus menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia, menopang lonjakan nilai kekayaannya.
Sementara itu, duo pemilik Djarum Group, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono, menempati posisi ketiga dan keempat dengan kekayaan masing-masing US$23,2 miliar (Rp 376 triliun) dan US$22,3 miliar (Rp 361 triliun). Selain bisnis rokok, keduanya juga memiliki saham di berbagai sektor, termasuk perbankan melalui kepemilikan di Bank Central Asia (BCA).
10 Orang Terkaya di Indonesia (Forbes, 27 Januari 2025):
- Prajogo Pangestu – US$45,3 miliar (Rp 734 triliun) – Pendiri PT Barito Pacific Tbk
- Low Tuck Kwong – US$28,4 miliar (Rp 460 triliun) – Pendiri dan Presiden Direktur Bayan Resources
- Robert Budi Hartono – US$23,2 miliar (Rp 376 triliun) – Pemilik Djarum Group
- Michael Hartono – US$22,3 miliar (Rp 361 triliun) – Pemilik Djarum Group
- Sri Prakash Lohia – US$8,6 miliar (Rp 139 triliun) – Pendiri dan Ketua Indorama Corporation
- Agoes Projosasmito – US$6 miliar (Rp 97 triliun) – Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk.
- Dewi Kam – US$5 miliar (Rp 81 triliun) – Pemilik saham minoritas di Bayan Resources
- Dato’ Sri Tahir – US$4,9 miliar (Rp 79 triliun) – Pendiri Mayapada Group
- Chairul Tanjung – US$4,5 miliar (Rp 73 triliun) – Pendiri CT Corp
- Djoko Susanto – US$4 miliar (Rp 65 triliun) – Pendiri Alfamart
Daftar ini mencerminkan dominasi sektor industri petrokimia, batu bara, perbankan, dan ritel dalam membentuk perekonomian Indonesia. Dengan tren ekonomi yang terus berkembang, posisi para konglomerat ini bisa berubah seiring dengan dinamika bisnis dan investasi mereka di masa mendatang.